YuMar. Berapa
lama waktu yang ia butuhkan untuk kembali berjalan sempurna membawa bakul
gendong di atas punggung rentanya? Pengobatan demi pengobatan terus diusahakan.
Segala upaya dicoba untuk dimungkinkan. Mulai dari kontrol ke Bedah Syaraf di
Rumas Sakit Margono yang ditangani oleh dokter ahli syaraf dr. Agus, periksakan
ke dokter praktek dr. An-Nur, pijat ke ahli pijat, terapi batu giok, sampai ke
pijat dan obat-obatan herbal telah dilakukan. Kondisi Yu Mar berangsur membaik,
meski beberapa kali sakit itu ia rasakan lagi. Kontrol rutin ke RSUD Margono
selalu berbuah kesimpulan singkat namun jelas dari sang dokter: Oh, ini harus
dioperasi.
Beberapa kali
kami meyakinkan diri dengan berkali-kali menanyai lagi dokter yang menangani
apakah Yu Mar tidak bisa hanya diterapi? Apakah memang sangat harus untuk
operasi? Tidak bisakah mengusahakan fisioterapi? Sampai akhirnya jawaban yang
didapat dari dokter berbeda yang mempunyai persepsi sama dengan yang sebelumnya
adalah : yuk, ayo kita fisioterapi sampai kapok. Sebelum kapok jangan berhenti
fisioterapi.
Deg. Ada
kesadaran yang tertunda. Benarkah ini artinya bahwa hanya operasi yang bisa
memungkinkan Yu Mar sembuh 100%? Jawabannya iya. Fisioterapi memang diperlukan,
hanya saja itu pasca operasi dilakukan. Selain dari pada itu, fisioterapi tidak
betul-betul menyembuhkan. Menahan nyeri dan meredakan untuk beberapa waktu
tertentu mungkin iya. Tetapi tidak untuk bisa sampai kaki-kaki tersebut kokoh
dan tak pernah merasakan nyeri lagi. Nyatanya, fisioterapi kebanyakan memakan
waktu yang lama dan hasilnya pun tidak selalu sempurna. Sama halnya demikian
dengan operasi yang memiliki dua kemungkinan, yaitu berhasil atau tidak. Yang
namanya usaha atau ikhtiar, tentu tetap hanya Tuhan-lah yang menentukan.
Sementara ini,
sembari menunggu uang untuk operasi Yu Mar terkumpul, beberapa pengobatan yang
sedang dilakukan adalah obat dari RS dan dokter praktek, pijat dan obat-obatan
herbal. Yu Mar mencoba memilah mana yang lebih manjur untuknya sebagai penahan
beberapa lama atau selama mungkin yang dia harapkan. Dan akhirnya pilihan Yu
Mar jatuh pada pijat dan obat-obatan herbal. Namun tentu saja, biaya untuk
itupun tidaklah sedikit. Untuk ongkos pijat saja memakan cukup banyak di luar
pembelian obat-obat herbal tersebut. Hal itu yang terkadang membuat Yu Mar agak
kaku terhadap kami jika Yu Mar ingin meminta dipijat saat nyeri itu datang
lagi. Namun Yu Mar selalu menemukan cara untuk mengobatinya meski terkadang
ngeri karena sangat tradisional sekali dengan menggunakan botol air panas.
Dengan kondisinya yang tidak memungkinkan berjualan selama hampir lebih dari
satu semester atau sekitar enam bulan, membuat ia merasa kesepian. Akhirnya sambil refreshing (bahasanya Yu
Mar.red) Yu Mar mencoba kembali berjualan saat kondisinya sedikit membaik
sambil menunggu tindakan operasi dapat dilakukan setelah dana terkumpul. Kami
hanya bisa berusaha. Sekian.
Upaya pengobatan
yang telah dilakukan:
Kontrol rutin ke
margono ke bedah syaraf
Foto rontgen di
geriatri
Foto RRI di
geriatri
Terapi batu giok
Pijat
tradisional
Obat-obatan
herbal